Ardhanariswari Trenggono
Khaulah binti Azur
Kuda melesat bak anak panah
Hanya netra tajam yang tampak dari sosok tangguhnya
Aura keberanian terpancar
Untaian doa menyeru kebesaran Allah
Lihatlah, siapa gerangan kesatria itu?
Api semangat membara melawan musuh Allah
Hunusan pedangnya merobohkan askar Romawi
Berpacu menyeruak menerjang lawan
Ingin selamatkan Dhirara sang kakak dan pejuang Islam
Napas memburu menyerbu penuh asa
The Black Rider
Indahnya julukan sang pahlawan Islam nan tangguh
Alangkah besar keberaniannya
Zat yang Maha Penolong kirimkan kesatria hebat saat pasukan Khalid bin Walid terpukul
Ungkapan syukur pasukan Islam bergema
Romawi tersungkur, pekikan takbir menggetarkan sanubari
Siapa gerangan sang pahlawan itu?
Anggun bagai sang embun… Perkasa laksana raja rimba
Nyawa terancam tak membuatnya gentar
Gigih berjuang tak hiraukan bahaya
Khalid bin Walid terpana, pasukan muslimin terkesima
Entah siapa pahlawan misterius itu
Sekelebat pandangan netra, tak jua menampakkan rupa
Allahu Akbar … Allahu Akbar!
Terkesiap … Ternyata sang pahlawan seorang wanita
Raut rupa bermuram durja
Ia sang pahlawan tak jua temukan Dhirara
Akankah ia dapat bersua kembali?
Sepercik asa membuncah
Allah tunjukkan kebesaran-Nya
Nasib Dhirara tersibak
Gaung damai Romawi menyeru
Perjuangan sang pahlawan belum usai
Engkau gemakan takbir pada Illahi
Dhirara selamat berkat Allahu Rabbi
Allahu Akbar … Allahu Akbar!
Napas menderu penuh suka cita
Gigih berjuang sang pedang Allah
Aku Khaulah binti Azur
Luka tak membuatku takut
Lara tak membuatku gentar
Aku hanya ingin berjuang di jalan-Mu
Hingga ruh terpisah raga
Biodata :
Ardhanariswari Trenggono, lahir di Pacitan, pada 28 April 1986 dan tinggal di Jl DR Sutomo, Pacitan, Jawa Timur. Email ardhanariswari.trenggono@gmail.com. Dia menyelesaikann pendidikannya di Institut Pertanian Bogor tahun 2009 Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian, Bidang Studi Hortikultura. Ardhanariswari bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan sebagai karyawan Non ASN dan aktif sebagai pengurus Forum Lingkar Pena Cabang Pacitan. (*)
BACA JUGA :
Puisi : Ibu
(*by Prasasti Sastra Pena Sastra)
Attention : PraPeN “Readers” yang ingin bergabung dengan media sosial kami, bisa melihat tautannya di footnotes paling bawah halaman ini!