Merampok Indonesia, Hukum Makin Kehilangan Taring

Yang kaya makin kaya, yang miskin semakin terpinggirkan. Jika ini terus dibiarkan, kita akan kehilangan identitas sebagai bangsa yang berdaulat.

Dilansir dari metrotvnews.com, sejumlah pihak mengkritik penegakan hukum yang berjalan di Indonesia. Budayawan Erros Djarot menilai, hukum di Indonesia semakin kehilangan taring, terutama saat berhadapan dengan mafia ekonomi.

“Ini bukan lagi sekadar persoalan korupsi, tapi sudah menjadi perampokan sistematis yang mengancam masa depan bangsa,” tegas Erros.

Hal ini disampaikan Erros dalam diskusi bertajuk Merampok Indonesia, Merobek Merah Putih Kita, ldi Hotel Acacia, Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025. Erros mengatakan rakyat tak boleh tinggal diam melihat situasi tersebut.

Pakar hukum tata negara Feri Amsari mengingatkan, praktik penguasaan sumber daya oleh segelintir elite bertentangan dengan konstitusi. Konstitusi mengamanatkan, kekayaan negara harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

“Tapi, apa yang terjadi sekarang? Yang kaya makin kaya, yang miskin semakin terpinggirkan. Jika ini terus dibiarkan, kita akan kehilangan identitas sebagai bangsa yang berdaulat,” tegas dia.

Sementara itu, eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai pemberantasan korupsi saat ini semakin dilemahkan. Bahkan, kata dia, para mafia ekonomi semakin leluasa menguasai aset negara.

“KPK harus kembali ke jalurnya. Mafia-mafia ini harus ditindak, bukan diberi perlindungan. Kita tidak bisa hanya berharap pada aparat hukum yang makin tumpul, rakyat harus bersuara dan ikut mengawal,” tegas dia.

Tulisan Terkait :
Hanya Hukuman Mati yang Bisa Berantas Korupsi di Indonesia
Korupsi di Pertamina Tidak Melulu Mental Bobrok Koruptor
Sejumlah Tersangka di sekitar Korupsi Pertamina Patra Niaga 
Pertamina, Ladang Korupsi Abadi

(*PraPeN : araska banjar)

Attention : Bagi Anda yang ingin berkomentar, silahkan mengunjungi media sosial kami, seperti yang tertulis di footnotes  paling bawah halaman ini!