Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi telah meninggalkan warisan yang buruk dalam sejarah perpolitikan Indonesia. Di akhir masa kepemimpinannya, Jokowi secara terang-terangan melakukan nepotisme. Tragedi demokrasi inilah tragedi Jokowi!
Dilansir dari rmol.id, pengamat politik Eep Saefulloh Fatah menggambarkan bahwa Jokowi tidak hanya menghadapi dilema antara kepentingan bangsa dan partai politik.
Namun, presiden periode 2014-2024 itu justru menciptakan sebuah trilema, dengan memasukkan unsur ketiga yang lebih personal yaitu keluarga.
“Sebetulnya keluarga itu posisinya paling bawah karena dia paling sempit,” ujar Eep lewat video singkatnya, Minggu 4 Mei 2025.
Dalam hierarki kepentingan, idealnya negara berada di atas segalanya, disusul oleh partai, dan kemudian keluarga. Tapi, menurut Eep, Jokowi justru membalik urutan itu di akhir kekuasaannya.
Eep merujuk pada berbagai langkah politik Jokowi yang dinilai sarat kepentingan keluarga. Penempatan orang-orang terdekatnya di posisi strategis, termasuk mendorong anaknya ke panggung kekuasaan nasional, dipandang sebagai bentuk nyata dari loyalitas yang menyempit dari bangsa, ke partai, lalu ke keluarga.
“Orang diberi tahu dengan amat sangat tegas dan terang benderang bahwa dia ternyata lebih setia kepada keluarga,” kata Eep.
Dalam negara demokratis, warisan nepotisme yang ditinggalkan Jokowi tak hanya menjadi cacat, tetapi juga peringatan serius tentang bagaimana kekuasaan bisa berubah arah, ketika loyalitas pribadi mengalahkan tanggung jawab publik.
“Keistimewaan diberikan kepada keluarganya, bukan kepada pihak yang lebih luas cakupannya, itulah tragedi Jokowi,” tutup Eep. (*)
BACA JUGA :
Jokowi, Dia kembali berbohong
Implikasi Negatif Jokowi ke Vatikan di Mata Internasional
Jokowi Tumpangi Mobil Nunggak Pajak, Cederai Keteladanan!
Warga Solo Gugat Jokowi, Ngaku Kesulitan Beli Mobil Esemka
Polemik Keaslian Ijazah Jokowi Masih Berlanjut
Skripsi Jokowi di UGM, Tidak Ada Lembar Pengesahan Dosen Penguji
Ijazah Kembali Digugat, Jokowi vs TIPU UGM
Letjen Kunto Batal Dimutasi, Apa yang Terjadi?
Gibran Tidak Memiliki Kapasitas Sebagai Wapres, Mempertahankannya Justru Lebih Berbahaya
Ijazah Jokowi Tetap Menjadi Misteri Namun Ijazah Jokowi Asli Versi Polisi, Roy Suryo Cs?
(*PraPeN : araska banjar)
Attention : PraPeN “Readers” yang ingin bergabung dengan media sosial kami, bisa melihat tautannya di footnotes paling bawah halaman ini!